Halo Teman-teman setia pembaca blog. Diblog kali ini saya akan menulis sebuah cerita dari curahan hati saya. Awal mulanya ketika saya duduk di bangku SMK. Kisah cinta saya landas begitu saja sehingga membuat saya takut untuk mengenal yang namanya cinta. Hanya bisa bersabar dan bertahan dalam penantian yang entah kapan tiba.
Sejak nama itu hilang dari untaian doa yang ku panjatkan, aku
semakin mengerti arti sebuah sabar dalam penantian. Sejak nama itu tak lagi
membuat hatiku bergetar dan mataku berkaca-kaca, aku sudah lupa bagaimana cara
mencintai tanpa patah hati.
.
.
Hingga saat dimana aku menapaki jalan hidupku ditempat yang
baru, hati ini masih kosong rapih di tinggali sebuah nama yang sempat selalu ku
semoga kan. Sejak saat itu aku lupa bagimana rasanya mencintai dalam diam tanpa
kekecewaan, aku lupa bagaimana caranya mencintai yang membuatku termotivasi.
.
.
Jika aku bertanya pada hati kecilku yang terdalam,apakah ia
baik-baik saja terasa hampa, bisa jadi ia menjawab tidak. Namun, disisi hati
kecilku yang lain ia menjawab bahagia tanpa rasa kecewa.
.
.
Ingin rasanya aku membisikkan sekali lagi pada hati kecilku
untuk bersabar dan bertahan dalam penantian. Namun, lagi-lagi kecilku beragumen
menanyakan kepada apa dan siapa ia harus sabar menanti? Bukankah memang jasad
yang ditinggali hati ini tak tau apa yang sebenarnya ia nanti? Bukankah memang
insan ini tak tau apa yang sebenarnya ia semoga kan dan ia harapkan?.
.
.
Di bagian bumi yang lain yang entah sedang melewati siang
maupun malam, adakah pertanyaan serupa yang di ajukan? Biar bisa ku jawab
dengan sejujur-jujurnya pada semesta, kalau aku masih belum menemukan sesuatu
ganjil untuk aku genapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar