Hallo, kembali lagi di blog saya. Pada blog kali ini, saya ingin membahas mengenai perbedaan investasi dan tabungan, berikut pembahasannya.
Pengertian Investasi dan Menabung
Menurut infografis dari Tomorrow Makers, investasi dan menabung memiliki definisi yang berbeda. Adapun kedua definisinya adalah sebagai berikut:
Istilah
|
Definisi
|
Investment
(Investasi)
|
A monetary
asset purchased with the idea that it will increase in value, with the
expectation that it will generate income in the future and grow your wealth.
(Aset moneter yang dibeli
dengan ide bahwa nilainya akan meningkat, dengan ekspektasi bahwa aset
tersebut akan menghasilkan pemasukan di masa depan dan meningkatkan
kekayaan).
|
Savings
(Menabung)
|
The portion of
disposable income that is preserved for future use and not spent, it is
usually parked in extremely safe assets or accounts to tackle emergencies.
(Merupakan porsi dari
penghasilan satu kali yang akan diawetkan untuk kebutuhan masa depan dan
tidak digunakan sama sekali, umumnya disimpan dalam bentuk aset atau akun
yang sangat aman untuk mengantisipasi keadaan darurat).
|
Nah, kini Anda sudah paham perbedaan definisinya bukan? Keduanya sangat berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Masih penasaran? Yuk simak pembahasan perbedaannya lebih dalam.
Melihat dari definisinya, keduanya memang sangat berbeda. Namun bagaimana jika memandang dari sifat dan karakteristiknya?
Jangan pusing dulu, simak rangkuman perbedaannya sebagai berikut :
Karakteristik
|
Investasi
|
Menabung
|
Tujuan
|
Jangka panjang, dengan harapan
bisa mencapai tujuan utama di masa depan
|
Jangka pendek, siap digunakan
kapan saja
|
Kemudahan akses
|
Umumnya tidak begitu likuid,
namun bergantung pada instrumen investasi yang dipilih (contoh: emas tentu lebih
likuid apabila dibandingkan dengan saham atau reksadana)
|
Umumnya bersifat likuid
sehingga bisa digunakan kapan saja
|
Tingkat risiko
|
Lebih tinggi
|
Umumnya rendah
|
Sumber keuntungan
|
Umumnya berupa potensi
peningkatan berupa imbal hasil
|
Umumnya berupa bunga
|
Instrumen
|
Beragam, sebagai contohnya :
1. Properti
2. Reksadana
3. Saham
4. Emas
|
Beragam, sebagai contohnya:
1. Disimpan di bawah kasur
2. Tabungan di bank
3. Deposito
4. Celengan
|
Kapan sebaiknya dipilih
|
Saat Anda sudah memiliki dana darurat
dan tidak membutuhkannya dalam jangka waktu di atas 5 tahun
|
Saat Anda belum memiliki dana
darurat dan memprediksi kebutuhannya dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun
|
Jenis-jenis Instrumen Investasi
Setelah Anda memutuskan untuk berinvestasi, kini saatnya memilih jenis investasi yang sesuai.
Terdapat beberapa jenis investasi yang sering digunakan di Indonesia, namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Berikut merupakan beberapa sisi positif dan negatif dari berbagai jenis investasi
No.
|
Jenis Investasi
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1
|
Reksa Dana
|
1. Pengelolaan dibantu oleh
manajer investasi
2. Investasi tersebar di
berbagai tempat sehingga menghindari risiko besar
|
1. Hasil tidak dapat dikontrol
sendiri
2. Terdapat biaya jasa
pengelola
|
2
|
Obligasi
|
1. Pendapatan tetap berbentuk
kupon
2. Memperoleh capital gain
3. Bunga lebih besar daripada
deposito
|
1. Risiko gagal pengembalian
obligasi tinggi
2. Risiko tingkat suku bunga
3. Tidak dapat dicairkan kapan
saja
4. Bila pihak yang berhutang
bangkrut, maka uang tidak akan dikembalikan
|
3
|
Saham
|
1. Keuntungan dapat sangat
besar
2. Modal yang dibutuhkan
sedikit
|
1. Bila perusahaan bangkrut,
risiko kehilangan modal
2. Risiko kerugian tinggi
|
4
|
Emas
|
1. Aset mudah dijual
2. Aset tahan lama
3. Harga stabil dan cenderung
naik
|
1. Risiko harga emas anjlok
2. Keuntungan baru diperoleh
dalam jangka panjang
3. Tidak memberi keuntungan
rutin
|
5
|
Properti
|
1. Risiko kecil
2. Mampu memberi keuntungan
rutin jika disewakan
|
1. Modal yang dibutuhkan
cenderung besar
2. Aset tidak mudah dijual
|
Manakah yang sesuai dengan harapan imbal hasil dan toleransi risiko Anda?
Analisa Penting dalam Melakukan Investasi
Seorang investor yang ingin melakukan investasi, sebaiknya melakukan analisis terlebih dahulu sebelum menentukan keputusan investasinya. Ada 3 analisis yang harus dilakukan, yaitu:
1. Analisis Kondisi Makro Ekonomi
Tahap ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian negara secara makro dalam proses investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis, antara lain: tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.
2. Analisis Jenis Industri
Tahap ini, investor memilih industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan investasi. Sektor yang akan dijadikan investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada pasar modal. Pilihlah sektor dengan indeks bagus untuk investasi jangka panjang.
3. Analisis Fundamental Perusahaan
Analisis fundamental perusahaan dilakukan menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan tersebut terbagi menjadi 5 rasio, yaitu:
1) Rasio Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2) Rasio Aktivitas, yaitu kemampuan serta efisiensi perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktiva perusahaan.
3) Rasio Utang, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4) Rasio Profitabilitas, yaitu tingkat keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan.
5) Rasio Pasar, yaitu gambaran pasar menghargai saham perusahaan
Jenis-jenis Instrumen Menabung
Apabila Anda memilih untuk menabung karena tujuannya untuk antisipasi keadaan darurat, sah-sah saja kok. Namun memang umumnya imbal hasilnya lebih sedikit dan bahkan bisa nol. Simak beberapa jenis instrumen menabung dengan kelebihan dan kekurangannya berikut ini:
No.
|
Jenis Menabung
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1
|
Tabungan
|
1. Tidak memiliki risiko
2. Dapat dicairkan kapan saja
3. Transaksi tergolong mudah
|
1. Kontrolnya rendah
2. Suku bunga kecil
|
2
|
Deposito
|
1. Risiko rendah
2. Bunga lebih besar daripada
tabungan
|
1. Keuntungan cenderung kecil
dibandingkan jenis investasi lainnya dengan risiko lebih besar
2. Tidak dapat dicairkan kapan
saja
|
3
|
Celengan atau disimpan di rumah
|
1. Bisa diakses kapan saja
2. Tidak memiliki risiko
|
1. Tidak ada keuntungan atau
imbal hasil
|
Perhitungan Bunga Tabungan
Uang yang disimpan di dalam tabungan akan mendapatkan bunga setiap periode tertentu (biasanya bulanan tergantung kebijakan bank). Adapun cara perhitungan bunga tabungan menggunakan 3 metode sebagai berikut:
1. Metode Perhitungan Bunga Saldo Terendah
Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. Misalnya: Bunga tabungan bulan Mei= …. % x 31 : 365 x saldo terendah bulan Mei.
2. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata
Bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
3. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian
Bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.
Tinggi rendahnya tingkat tabungan ditentukan oleh faktor tinggi rendahnya pendapatan masyarakat, tinggi rendahnya suku bunga bank dan tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank. Sebelum Anda memutuskan menabung sebaiknya perhatikan metode perhitungan bunga yang diberlakukan bank tersebut, sebab suku bunga tabungan dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga disebut suku bunga mengambang atau floating rate. Namun beberapa bank ada yang menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate). Selain itu perhatikan juga besaran pajak yang dikenakan atas bunga tabungan yang diperoleh.
Sebaiknya Menabung atau Investasi?
Menabung dan investasi bagus mana itu tergantung tujuan keuangan anda. Menabung dilakukan untuk berjaga-jaga dari masalah keuangan yang akan menimpa suatu saat. Anda hampir tidak memiliki risiko kehilangan dana dari menabung. Menabung lebih aman dibanding berinvestasi.
Jika tujuannya untuk meningkatkan aset, maka sudah saatnya masyarakat mengubah pola pikir ke arah investasi. Tinggalkan tabungan dan deposito yang memiliki imbal hasil kecil, cobalah reksa dana saham yang memiliki imbal hasil rata-rata 20% per tahun. Sebab tabungan dan deposito tergerus inflasi, sedangkan reksadana saham imbal hasilnya di atas inflasi.
Misalnya: seseorang memiliki uang Rp15 juta, kemudian uang tersebut disimpan di tabungan selama 5 tahun. Dengan rata-rata bunga tabungan hanya 1% per tahun, maka uang tersebut hanya bertambah Rp2,2 juta. Untuk deposito imbal hasilnya rata-rata 6% per tahun, dengan menempatkan uang Rp15 juta, seseorang menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp14 juta selama 5 tahun. Namun imbal hasil tersebut akan lebih besar lagi jika seseorang menempatkan dananya pada reksadana saham. Dengan imbal hasil rata-rata mencapai 20% per tahun, maka seseorang yang menempatkan uang Rp15 juta bisa mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp61 juta.
Menabung atau Investasi, Seharusnya Keduanya Saling Melengkapi
Dari ulasan perbedaan tabungan dan investasi yang perlu diketahui di atas, anda sudah bisa memilih kapan anda harus menabung atau berinvestasi. Sebaiknya keduanya tetap harus ada, karena saling melengkapi. Hanya saja komposisinya yang harus diatur, disesuaikan dengan tujuan keuangannya, usia dan profil risiko dari masing-masing individu. Jadi pikirkan baik-baik sebelum memutuskan.
Demikianlah penjelasan saya mengenai pengertian, perbedaan sekaligus karakteristik investasi dan tabungan. Mohon maaf jika ada kesalahan, terimakasih sudah membaca blog saya dan sampai ketemu di blog saya selanjutnya.
Daftar Pustaka