Rabu, 24 April 2019

Perbedaan Investasi dan Tabungan

Hallo, kembali lagi di blog saya. Pada blog kali ini, saya ingin membahas mengenai perbedaan investasi dan tabungan, berikut pembahasannya.


Pengertian Investasi dan Menabung
Menurut infografis dari Tomorrow Makers, investasi dan menabung memiliki definisi yang berbeda. Adapun kedua definisinya adalah sebagai berikut:

Istilah
Definisi
Investment
(Investasi)
A monetary asset purchased with the idea that it will increase in value, with the expectation that it will generate income in the future and grow your wealth.
(Aset moneter yang dibeli dengan ide bahwa nilainya akan meningkat, dengan ekspektasi bahwa aset tersebut akan menghasilkan pemasukan di masa depan dan meningkatkan kekayaan).
Savings
(Menabung)
The portion of disposable income that is preserved for future use and not spent, it is usually parked in extremely safe assets or accounts to tackle emergencies.
(Merupakan porsi dari penghasilan satu kali yang akan diawetkan untuk kebutuhan masa depan dan tidak digunakan sama sekali, umumnya disimpan dalam bentuk aset atau akun yang sangat aman untuk mengantisipasi keadaan darurat).

Nah, kini Anda sudah paham perbedaan definisinya bukan? Keduanya sangat berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Masih penasaran? Yuk simak pembahasan perbedaannya lebih dalam.
Melihat dari definisinya, keduanya memang sangat berbeda. Namun bagaimana jika memandang dari sifat dan karakteristiknya?
Jangan pusing dulu, simak rangkuman perbedaannya sebagai berikut :

Karakteristik
Investasi
Menabung
Tujuan
Jangka panjang, dengan harapan bisa mencapai tujuan utama di masa depan
Jangka pendek, siap digunakan kapan saja
Kemudahan akses
Umumnya tidak begitu likuid, namun bergantung pada instrumen investasi yang dipilih (contoh: emas tentu lebih likuid apabila dibandingkan dengan saham atau reksadana)
Umumnya bersifat likuid sehingga bisa digunakan kapan saja
Tingkat risiko
Lebih tinggi
Umumnya rendah
Sumber keuntungan
Umumnya berupa potensi peningkatan berupa imbal hasil
Umumnya berupa bunga
Instrumen
Beragam, sebagai contohnya :
1.  Properti
2.  Reksadana
3.  Saham
4.  Emas
Beragam, sebagai contohnya:
1.  Disimpan di bawah kasur
2.  Tabungan di bank
3.  Deposito
4.  Celengan
Kapan sebaiknya dipilih
Saat Anda sudah memiliki dana darurat dan tidak membutuhkannya dalam jangka waktu di atas 5 tahun
Saat Anda belum memiliki dana darurat dan memprediksi kebutuhannya dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun

Jenis-jenis Instrumen Investasi
Setelah Anda memutuskan untuk berinvestasi, kini saatnya memilih jenis investasi yang sesuai.
Terdapat beberapa jenis investasi yang sering digunakan di Indonesia, namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Berikut merupakan beberapa sisi positif dan negatif dari berbagai jenis investasi

No.
Jenis Investasi
Kelebihan
Kekurangan
1
Reksa Dana
1. Pengelolaan dibantu oleh manajer investasi
2. Investasi tersebar di berbagai tempat sehingga menghindari risiko besar
1. Hasil tidak dapat dikontrol sendiri
2. Terdapat biaya jasa pengelola
2
Obligasi
1. Pendapatan tetap berbentuk kupon
2. Memperoleh capital gain
3. Bunga lebih besar daripada deposito
1. Risiko gagal pengembalian obligasi tinggi
2. Risiko tingkat suku bunga
3. Tidak dapat dicairkan kapan saja
4. Bila pihak yang berhutang bangkrut, maka uang tidak akan dikembalikan
3
Saham
1. Keuntungan dapat sangat besar
2. Modal yang dibutuhkan sedikit
1. Bila perusahaan bangkrut, risiko kehilangan modal
2. Risiko kerugian tinggi
4
Emas
1. Aset mudah dijual
2. Aset tahan lama
3. Harga stabil dan cenderung naik
1. Risiko harga emas anjlok
2. Keuntungan baru diperoleh dalam jangka panjang
3. Tidak memberi keuntungan rutin
5
Properti
1. Risiko kecil
2. Mampu memberi keuntungan rutin jika disewakan
1. Modal yang dibutuhkan cenderung besar
2. Aset tidak mudah dijual

Manakah yang sesuai dengan harapan imbal hasil dan toleransi risiko Anda?

Analisa Penting dalam Melakukan Investasi
Seorang investor yang ingin melakukan investasi, sebaiknya melakukan analisis terlebih dahulu sebelum menentukan keputusan investasinya. Ada 3 analisis yang harus dilakukan, yaitu:
1.      Analisis Kondisi Makro Ekonomi
Tahap ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian negara secara makro dalam proses investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis, antara lain: tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.
2.      Analisis Jenis Industri
Tahap ini, investor memilih industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan investasi. Sektor yang akan dijadikan investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada pasar modal. Pilihlah sektor dengan indeks bagus untuk investasi jangka panjang.
3.      Analisis Fundamental Perusahaan
Analisis fundamental perusahaan dilakukan menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan tersebut terbagi menjadi 5 rasio, yaitu:
1)   Rasio Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2)   Rasio Aktivitas, yaitu kemampuan serta efisiensi perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktiva perusahaan.
3)      Rasio Utang, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4)      Rasio Profitabilitas, yaitu tingkat keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan.
5)      Rasio Pasar, yaitu gambaran pasar menghargai saham perusahaan

Jenis-jenis Instrumen Menabung
Apabila Anda memilih untuk menabung karena tujuannya untuk antisipasi keadaan darurat, sah-sah saja kok. Namun memang umumnya imbal hasilnya lebih sedikit dan bahkan bisa nol. Simak beberapa jenis instrumen menabung dengan kelebihan dan kekurangannya berikut ini:

No.
Jenis Menabung
Kelebihan
Kekurangan
1
Tabungan
1. Tidak memiliki risiko
2. Dapat dicairkan kapan saja
3. Transaksi tergolong mudah
1. Kontrolnya rendah
2. Suku bunga kecil
2
Deposito
1. Risiko rendah
2. Bunga lebih besar daripada tabungan
1. Keuntungan cenderung kecil dibandingkan jenis investasi lainnya dengan risiko lebih besar
2. Tidak dapat dicairkan kapan saja
3
Celengan atau disimpan di rumah
1. Bisa diakses kapan saja
2. Tidak memiliki risiko
1. Tidak ada keuntungan atau imbal hasil

Perhitungan Bunga Tabungan 
Uang yang disimpan di dalam tabungan akan mendapatkan bunga setiap periode tertentu (biasanya bulanan tergantung kebijakan bank). Adapun cara perhitungan bunga tabungan menggunakan 3 metode sebagai berikut:
1.      Metode Perhitungan Bunga Saldo Terendah
Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. Misalnya: Bunga tabungan bulan Mei= …. % x 31 : 365 x saldo terendah bulan Mei.
2.      Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata
Bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
3.      Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian
Bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

Tinggi rendahnya tingkat tabungan ditentukan oleh faktor tinggi rendahnya pendapatan masyarakat, tinggi rendahnya suku bunga bank dan tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank. Sebelum Anda memutuskan menabung sebaiknya perhatikan metode perhitungan bunga yang diberlakukan bank tersebut, sebab suku bunga tabungan dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga disebut suku bunga mengambang atau floating rate. Namun beberapa bank ada yang menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate). Selain itu perhatikan juga besaran pajak yang dikenakan atas bunga tabungan yang diperoleh.

Sebaiknya Menabung atau Investasi?
Menabung dan investasi bagus mana itu tergantung tujuan keuangan anda. Menabung dilakukan untuk berjaga-jaga dari masalah keuangan yang akan menimpa suatu saat. Anda hampir tidak memiliki risiko kehilangan dana dari menabung. Menabung lebih aman dibanding berinvestasi.
Jika tujuannya untuk meningkatkan aset, maka sudah saatnya masyarakat mengubah pola pikir ke arah investasi. Tinggalkan tabungan dan deposito yang memiliki imbal hasil kecil, cobalah reksa dana saham yang memiliki imbal hasil rata-rata 20% per tahun. Sebab tabungan dan deposito tergerus inflasi, sedangkan reksadana saham imbal hasilnya di atas inflasi.
Misalnya: seseorang memiliki uang Rp15 juta, kemudian uang tersebut disimpan di tabungan selama 5 tahun. Dengan rata-rata bunga tabungan hanya 1% per tahun, maka uang tersebut hanya bertambah Rp2,2 juta. Untuk deposito imbal hasilnya rata-rata 6% per tahun, dengan menempatkan uang Rp15 juta, seseorang menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp14 juta selama 5 tahun. Namun imbal hasil tersebut akan lebih besar lagi jika seseorang menempatkan dananya pada reksadana saham. Dengan imbal hasil rata-rata mencapai 20% per tahun, maka seseorang yang menempatkan uang Rp15 juta bisa mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp61 juta.

Menabung atau Investasi, Seharusnya Keduanya Saling Melengkapi
Dari ulasan perbedaan tabungan dan investasi yang perlu diketahui di atas, anda sudah bisa memilih kapan anda harus menabung atau berinvestasi. Sebaiknya keduanya tetap harus ada, karena saling melengkapi. Hanya saja komposisinya yang harus diatur, disesuaikan dengan tujuan keuangannya, usia dan  profil risiko dari masing-masing individu. Jadi pikirkan baik-baik sebelum memutuskan.

Demikianlah penjelasan saya mengenai pengertian, perbedaan sekaligus karakteristik investasi dan tabungan. Mohon maaf jika ada kesalahan, terimakasih sudah membaca blog saya dan sampai ketemu di blog saya selanjutnya.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar