KEWIRASWASTAAN
1. WIRASWASTA
Kata Wiraswasta
berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu dari kata Wira dan Swasta. Wira artinya
Pahlawan, sedangkan Swasta artinya partikelir. Jadi Wiraswasta berarti
pahlawan dalam bidang partikeliran (non-pemerintah) atau pahlawan dalam bidang
usaha. Ia memiliki jiwa pioneer, keberanian, keutamaan, keuletan dan ketabahan.
Lebih jelasnya, beberapa pakar mendefinisikan
wiraswasta ataupun usahawan sebagai berikut :
1. Joseph Schumpeter
(1934) menyatakan, enterpreneur is an innovator and develops untried
technology.
2. David Mc Clelland
(1961) : enterpreneur is an energetic madorate risk taker.
3. Peter Drucker (1964)
: enterpreneur maximies opportunities.
4. Albert Shapero (1975)
: enterpreneur takes initiative, organises some social-economic mechanisms, and
accept risk of failure.
5. J.B Say (1800) :
“wiraswastawan” adalah orang dapat memindahkan sumber daya ekonomi dari kawasan
produktivitas rendah ke kawasan produktivitas yang lebih tinggi dan hasil yang
lebih besar. Tetapi definisi Say tersebut tidak menjelaskan kepada siapa yang
dimaksud dengan “kewiraswastawan”.
Selain memperoleh keuntungan, berwiraswasta juga tak
terlepas dari kemungkinan rugi
1. Sisi keuntungan
berwiraswasta adalah kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang
diharapkan semakin giat usaha dan waktu yang dicurahkan, akan semakin besar
harapan yang perolehan keuntungannya.
2. Sedangkan sisi
kerugian berwiraswasta adalah tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan
usaha, perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak berkait dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, menanggung beban akibat
kerugian perusahaan.
Jenis Tenaga Wiraswasta
Tenaga wiraswasta dapat diidentifikasi sebagai berikut
:
1. Wiraswasta sebagai
orang vak (captain industry)
Yaitu mereka yang
memiliki keahlian dalam bidang produksi tertentu.
2. Wiraswasta sebagai
bisnis
Adalah mereka yang tekun dalam menganalisis kebutuhan, selera masyarakat dan
dapat menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru.
3. Wiraswasta sebagai
orang uang
Adalah mereka yang menjalankan kegiatan usaha dengan menyalurkan dan
mengumpulkan dana-dana yang bergerak dalam pasar uang dan pasar modal.
4. Wiraswasta sebagai
“social engineer”
Yaitu mereka yang berperan sebagai pengusaha berupaya untuk mengikat para
pekerja melalui karya sosial karena alasan pertimbangan moral ataupun
kebendaan.
5. Wiraswasta sebagai
manajer
Yaitu
mereka yang dapat memanjukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan bisnis
modern, memperhatikan dan menganalisis kemungkinan peluang untuk dimanfaatkan.
Jadi, tenaga
wiraswasta dapat bergerak dalam setiap bidang, sektor kehidupan dan penghidupan
manusia.
Bidang Kegiatan Wiraswasta
Berbagai
bidang ataupun lapangan usaha dimana tenaga wiraswasta dapat menjalankan
kegiatan mereka. Beberapa diantaranya:
1. Lapangan Industri dan
Kerajinan
·
Industri
besar
·
Industri
menengah
·
Industri
kecil
·
Kerajinan
2. Lapangan Pertambangan
dan Energi
3. Lapangan Pemberian
Jasa:
a) Perbankan
b) Asuransi
c) Transport laut,
udara, darat, sungai dan danau
d) Pemberian kredit
4. Lapangan Perdagangan
a) Perdagangan besar
b) Perdagangan mengengah
c) Perdagangan kecil
5.
Lapangan Agraria:
a) Pertanian
b) Perkebunan
c) Kehutanan
d) Perikanan
e) Peternakan
6.
Transmigrasi dan Pembangunan Daerah
7. Pariwisata dan Perhotelan
8.
Koperasi
Ciri-ciri Wiraswasta yang Sukses
Fadel Muhammad (1992) mengatakan, wiraswasta adalah
seseorang yang memiliki ciri pokok:
1) Eksekutif talen
2) Inovatif
3) Berpikir kreatif
dalam mengambil keputusan
4) Tanggap terhadap
perubahan
5) Bekerja efektif dan
efisien
6) Memiliki visi masa
depan
7) Berfokus pada peluang
2. KEWIRASWASTAAN
Kewiraswastaan
(entrepreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dangan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu,uang,dan usaha untuk memulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Menurut Salim Siagian
· Kewiraswastaan
adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap,
kiat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat, dan unggul dalam
menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada
pelayanan terbaik kepada pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
termasuk masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut F.Harbison kewiraswastaan
melaksanakan 3 fungsi pokok, yaitu :
1) Penanggung resiko
2) Inovasi
3) Manajemen
Kewiraswastaan (Entrepreneursip) merujuk
kepada mental dan kepribadian tertentu yaitu:
a) Keberanian mengambil
resiko
b) Keutamaan
c) Kreatifitas dan
inovatif
d) Ketabahan kesungguhan
dan keuletan
e) Keteladanan dalam
menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan
sendiri.
Peranan
Wiraswastawan
1) Memimpin usaha secara
teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
2) Mencari keuntungan
bisnis
3) Membawa perusahaan ke
arah kemampuan
4) Memperkenalkan hasil
produksi baru
5) Memperkenalkan cara
produksi yang lebih maju
Unsur penting wiraswasta
a) Unsur Daya
Pikir : Mencirikan tingkat penalaran, taraf pemikiran yang
dimiliki oleh seseorang
b) Unsur
Pengetahuan : Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang.
c) Unsur Keterampilan :
Diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
d) Unsur Kewaspadaan
:Paduan unsur pengetahuan dan sikap mental
3. WIRAUSAHA
Wirausaha adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Seorang pengusaha dapat dikategorikan sebagai
“wirausaha” apabila mereka:
1. Menciptakan sebuah
kreasi serta inovasi
2. Mempunyai visi
berjangka panjang
3. Dapat menguasai
keahlian dalam produksi, pemasaran, penyediaan modal, serta pengawasan.
Ciri-ciri Kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka
setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam
kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah:
1) Percaya diri
2) Berorientasikan tugas
dan hasil
3) Berani mengambil
risiko
4) Kepemimpinan
5) Keorisinilan
6) Berorientasi ke masa
depan
7) Jujur dan tekun
Sifat-sifat (watak) seorang wirausahawan
1. Memiliki sifat
keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk
berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan
3. Memiliki kemampuan
mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku
sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan
kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan
kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang
luas.
Tahap-tahap Kewirausahaan
1. Tahap Memula
Tahap
di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru.
2. Tahap Melaksanakan
Usaha
Mengelola
berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek:
a) Pembiayaan
b) SDM
c) Kepemilikan
d) Organisasi
e) kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi
3. Tahap Mempertahankan
Usaha
Melakukan
analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi
yang dihadapi.
4. Tahap Mengembangkan
Usaha
Tahap
di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan
Sikap Wirausaha
1) Dispilin
2) Komitmen Tinggi
3) Jujur
4) Kreatif dan Inovatif
5) Mandiri
6) Realistis
Faktor-faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
a) Tidak kompeten dalam
manajerial.
b) Kurang berpengalaman
baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya
manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
c) Manajemen keuangan
kurang tertata
d) Kurangnya pengawasan
peralatan
Perbedaan antara wirausaha serta wiraswasta
a) Fokus Usaha
Fokus
usaha dari wiraswastawan adalah sekadar paruh waktu.
Sementara
fokus dari usaha seorang wirausahawan mencakup keseluruhan waktu dalam
hidupnya.
b) Kepemilikan aset
Aset
yang disebutkan diatas adalah kepemilikan modal dana serta perannya dalam
pengambilan keputusan didalam operasional usaha. Seorang yang punya aset
sendiri dapat dikategorikan sebagai wiraswastawan.
Sedangkan
seorang dikatakan wirausahawan apabila ia terlibat secara relatif pada kegiatan
operasional saja.
c) Lingkup bisnis
Pada
poin ketiga terkait lingkup bisnis, seorang pelaku usaha memiliki kemungkinan
besar terlibat usaha lebih dari satu bidang.
d) Rencana inovasi serta
pengembangan
Sebagian
besar para wirausahawan sudah memiliki pemahaman yang kokoh untuk selalu
mengupdate pendekatan bisnis yang sesuai dengan pendekatan teknologi terbaru.
Para
wiraswastawan yang cenderung lebih tradisionalis serta mudah cukup untuk merasa
puas dengan target jangka pendek mereka.
Itulah
pembahasan tentang perbedaan antara wirausaha serta wiraswasta, yang mana
mungkin akan membantu anda dalam merencanakan serta mempersiapkan kesuksesan
dan keberhasilan bisnis anda secara kontinyu.
Buku Pengantar Ekonomi dan
Bisnis SMK Kelas XI oleh Alam S.
Buku Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas 11 Semester 1 SMA/SMK
Buku Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas 11 Semester 2 SMA/SMK
Buku Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas 10 SMA/SMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar